VTube

[Cerpen] VTube

Sudah lima tahun Yunita tidak bertemu dengan Wilbert. Selama lima tahun, Wilbert sang lelaki muda berusia 30 tahun pergi merantau ke Malaysia sebagai pekerja kantoran, manager di sebuah perusahaan jasa periklanan. Ia baru kembali ke Indonesia beberapa tahun lalu, dan langsung memilih untuk menemui Yunita.

“Ayo, Yunita …, bergabunglah denganku! Hidupmu pasti akan berubah 180 derajat,” ungkap Wilbert kepada wanita muda tersebut.

Yunita hanya seorang ibu rumah tangga. Parasnya masih lumayan cantik, dengan penampilan yang segar bak seorang kembang desa. Rambutnya panjang terurai, menampilkan keindahan seorang perempuan yang tetap mempesona meski telah menikah selama beberapa tahun.

Suami Yunita, Fernando, adalah seorang pebisnis vila di Canggu, Bali. Ia sibuk dengan urusan pariwisata, sehingga terkadang membuatnya pulang larut malam. Sebagai seorang wanita yang hanya tinggal di rumah saja, Yunita ingin sekali membantu Fernando dalam mencari uang, sekaligus mengurangi beban kerjanya.

“Jadi, bagaimana cara kerja itu aplikasi, Wilbert?” tanya Yunita.

“Kamu tinggal menjadi brand ambassador aplikasi, menjadi pemain pertama yang meraih posisi paling tinggi. Kamu juga menjadi corong informasi bagi seluruh anggota aplikasi tersebut, juga sebagai pemantik motivasi agar mereka mau investasi lebih banyak lagi.”

“Okay …, lalu apa risiko yang akan aku dapatkan, jika aplikasi nanti mengalami gagal bayar dan lainnya?”

“Tidak ada risiko apa pun. Semua sudah aku atur bersama Tuan Jack.”

“Baiklah, kalau begitu, aku bersedia untuk bergabung. Aku berharap bisa membantu ekonomi keluarga lebih jauh lagi dari aplikasi ini.”

“Itu semangat yang bagus, Yunita! Kau tidak akan menyesal bergabung dalam aplikasi ini!”

Sejak saat itu, Yunita menjadi brand ambassador aplikasi VTube, aplikasi investasi yang berbasis periklanan.

***

Sebagai sebuah aplikasi investasi, VTube dengan cepat menjadi aplikasi populer di Indonesia. Tua muda, pria wanita, bahkan anak-anak diajak bergabung dalam aplikasi. Mereka beramai-ramai menginvestasikan uang mereka ke dalam aplikasi ini.

Untuk menjadi anggota VTube, kamu tidak perlu modal besar. Hanya berbekalkan gawai dan aplikasi Telegram, kamu sudah dapat memainkan aplikasi investasi ini.

Baca Juga  [Surat] Untuk D

Jika kamu tidak memiliki modal awal, tenang, VTube telah menyediakan 40 VP (View Point) gratis untukmu. Kamu dapat menggunakan modal tersebut untuk bermain dalam aplikasi ini, meningkatkan peringkatmu hingga mencapai diamond.

Untuk meraih keuntungan, kamu hanya perlu menonton sepuluh iklan setiap hari. Satu iklan hanya sepanjang 30 detik, jadi untuk menonton iklan sejumlah tersebut, kamu hanya membutuhkan tiga sampai lima menit. Keuntungan yang akan kamu peroleh sesuai dengan peringkatmu dalam aplikasi. Semakin tinggi, maka keuntungan yang kamu peroleh akan semakin banyak.

Kemudahan untuk meraih keuntungan dari aplikasi VTube membuatnya begitu cepat terkenal. Setiap pembuat konten (content creator) dengan sigap membagikan promosi aplikasi ini, merekrut lebih banyak anggota. Pertumbuhannya begitu masif, hingga lebih kurang 17 ribu anggota telah tercatat ikut aplikasi ini.

Popularitas VTube juga membawa berkah bagi Yunita. Ia, yang semula hanya seorang ibu rumah tangga tanpa nama, sekarang menjadi bintang bagi para anggota VTube. Ia kini dikenal sebagai wanita pertama yang meraih gelar diamond dalam aplikasi tersebut, menginspirasi banyak orang untuk ikut bergabung dan berinvestasi.

Hal tersebut mengantarkan Yunita untuk aktif mengisi webinar tentang VTube. Tiap minggu, ada saja webinar yang diikutinya bersama Wilbert. Ini pula yang membuat namanya tidak dapat dilepaskan dari aplikasi berbasis nonton iklan ini.

“Jadi, semuanya, VTube adalah aplikasi masa depan. Siapa pun bisa meraih keuntungan dengan mudah dari aplikasi ini,” ucap Yunita dalam sebuah webinar. Seluruh peserta terlihat manggut-manggut tanda setuju.

Janji-janji masa depan selalu digemakan oleh Yunita, membuat seolah-olah VTube adalah modernitas itu sendiri. Janji ini pula yang membuatnya tumbuh semakin besar dan kokoh.

Namun, sekokoh apa pun pohon VTube berdiri, ada saja orang yang menggugatnya. Orang tersebut, disebut sebagai haters, mulai menggoyang mental Yunita. Salah satunya, yang paling getol menyerang VTube, adalah Tjandra.

***

Tjandra terlihat tidak sabar. Sebagai seorang lelaki paruh baya pemilik sebuah bisnis teknologi, ia tidak tinggal diam melihat VTube tumbuh dan menjerat banyak orang. Rambutnya yang mulai beruban adalah tanda pengalaman, yang ia tuangkan secara pribadi melalui kanal YouTube pribadinya. Melalui kanal ini, selain membagikan konten tentang kesehariannya, ia juga menyerang VTube dan Yunita.

Baca Juga  [Kisah] Warung

“Jangan dengarkan apa kata Yunita itu! Dia hanya orang yang menyesatkan kalian untuk investasi di aplikasi penipuan ini! Jangan mau jadi bebek dungu!” ucap Tjandra dalam salah satu video yang ia unggah.

Yunita gerah melihat aksi Tjandra. Seketika, ia membalas tindakan Tjandra dalam sebuah webinar.

“Kalian semua bukan bebek dungu! Kalian adalah pebisnis masa depan, pemilik mimpi-mimpi kalian! Hanya melalui VTube, kalian dapat meraih seluruh harapan yang selama ini kalian idam-idamkan!” seru Yunita kepada seluruh peserta webinar.

Seluruh peserta kembali manggut-manggut tanda setuju. Tidak ada bantahan dari mereka, yang memang masih diuntungkan dari kehadiran VTube. Yunita sendiri masih mendapatkan uang puluhan juta melalui pencairan VP dalam aplikasi ini, membuatnya terus membela VTube dengan mati-matian.

Meski begitu, Tjandra semakin mendapatkan dukungan. Satu demi satu orang, terutama mereka yang skeptis dengan VTube, mulai menyerang aplikasi investasi ini. Mereka menuduh VTube sebagai aplikasi skema ponzi dan penipuan. Uang yang selama ini menjadi keuntungan nonton iklan hanyalah uang anggota baru di bawah yang diputar kembali untuk anggota-anggota lama.

Serangan demi serangan dilakukan Tjandra untuk melawanYunita. Namun, berkat dukungan Wilbert yang setia hadir dalam setiap webinar yang diikuti Yunita, ia tetap teguh membala VTube. Pertahanan Yunita membela VTube terus menggelora hingga 14 Februari 2021, ketika peristiwa itu akhirnya terjadi.

***

Konflik antara vtubers, pemain aplikasi VTube, dan haters, pembencinya, memantik perhatian pemerintah. Melalui Satgas Waspada Investasi (SWI), VTube akhirnya diblokir pada 14 Februari 2021. Alasan mereka, adalah aplikasi ini terindikasi skema ponzi dan melakukan penipuan.

Dunia Yunita serasa runtuh seketika. Ia kehilangan pijakan kaki untuk pertama kalinya, melihat aplikasi yang selama ini ia bela diblokir pemerintah. “Haters akhirnya menang …, ini tidak bisa dibiarkan!” ucap Yunita dalam hati.

Baca Juga  [Cerpen] Surat

Dengan cepat, Yunita segera mengadakan webinar darurat membahas tindakan pemerintah. Dalam webinar tersebut, ia mengatakan kepada 17 ribu anggota VTube untuk tidak panik, dan tetap tenang.

“Pokoknya tenang, semuanya. VTube sekarang akan dinormalisasi pemerintah, dan kita akan bisa nonton iklan dan mendapatkan keuntungan darinya lagi,” seru Yunita dalam webinar, diikuti teriakan siap! oleh seluruh peserta webinar.

Yunita terlihat masih bersemangat membela VTube, aplikasi yang membuatnya menjadi seorang bintang. Namun, ini tidak berlaku bagi Wilbert. Perlahan, ia mulai sulit dihubungi, meninggalkan Yunita sendirian di lane menghadapi belasan ribu anggota VTube yang menanti kejelasan.

Wilbert semakin lama semakin menghilang, hingga pada suatu hari, ia kembali ke Malaysia bersama Jack, kekasihnya yang sekaligus CEO VTube. Wilbert meninggalkan Yunita sendirian, menjadi bahan amukan seluruh anggota VTube.

“Wilbert, teganya dirimu meninggalkan aku sendirian! Kau malah kembali ke Malaysia bersama Jack, membuatku harus mengalami perundungan dan penghinaan dari seluruh warga VTube …” pekik sedih Yunita pada suatu malam.

Yunita kini harus menghadapi sendirian seluruh risiko dari VTube. Selain harus mengalami perundungan, ia terpaksa menguras seluruh harta kekayaannya untuk mengembalikan kerugian 17 ribu anggota aplikasi.

Ia kini tidak memiliki apa-apa lagi, tinggal di sebuah kontrakan sederhana di pinggir kota Denpasar. Ia juga harus bercerai dengan Fernando, yang ikut terseret ke dalam pusaran aplikasi VTube.

Sendirian, tanpa harta, tanpa dukungan, Yunita hanya bisa pasrah atas seluruh pilihan yang telah ia pilih pada hari itu. Seandainya ia dapat memutar waktu, ia tentu akan menolak bergabung ke dalam VTube dan tipu muslihat Wilbert.

Namun, nasi sudah menjadi bubur, Yunita kini harus menerima segala buah dari seluruh perbuatannya. Hanya penyesalan yang kini tersisa, dan hanya itu pula yang kini dimiliki Yunita, sang brand ambassador aplikasi VTube.

Ratih si kucing putih

[Kisah] Ratih

Mengarungi Lautan

[Surat] Untuk D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tag

Komentar Terbaru