Hari Guru

[Surat] Teruntuk Guru Terkasih

Denpasar, 25 November 2024

Kepada guruku yang terkasih,
Dengan penuh rasa hormat dan cinta, surat ini aku tuliskan sebagai ungkapan perasaan kepadamu, wahai guru yang telah memberdayakanku hingga menjadi seorang generasi yang berbudi pekerti dan berpengetahuan. Surat ini aku tuangkan sebagai bentuk perasaan hatiku yang paling tulus.

Guruku yang kusayangi, Anda adalah cahaya yang menerangi perjalananku. Dari fajar hingga senja menjemput, Anda tetap berkomitmen dalam memimpin, mengarahkan, dan memotivasiku untuk tetap teguh. Setiap materi yang Anda berikan, setiap kebijaksanaan yang Anda tanamkan, adalah anugrah yang tak ternilah harganya bagiku.

Aku ingat dengan jelas, ketika aku hampir menyerah karena suatu pelajaran yang engkau berikan kepadaku. Aku menyerah bukan karena tidak memahami setiap kata yang Anda jabarkan. Aku menyerah karena ingatanku kesulitan untuk merekam pengetahuan yang engkau curahkan kepadaku.

Namun, engkau, sebagai seorang pelita dalam kegelapan, dengan tekun memberikan penerangan hingga aku paham. Engkau tidak hanya berbuat demikian kepadaku. Engkau juga telah menumbuhkan perasaan percaya diriku, sehingga aku yakin akan kemampuan diriku sebagai manusia yang berbudi dan berpengetahuan.

Bagi orang banyak, hal tersebut mungkin sepele adanya. Mereka mungkin juga tidak akan peduli banyak dengan hal tersebut. Tetapi, bagiku, jasamu menjadi lampion yang mengiringi perjalanan hidupku adalah sebuah jasa yang sangat luar biasa bagiku. Sungguh, aku benar-benar menghargai jasamu sebagai pematri kehidupan bagi generasi baru bangsa ini.

Aku sadar, aku sering mengganggumu, wahai guruku. Aku terkadang tidak mendengarkanmu. Aku juga terkadang untuk berbohong kepadamu. Namun begitu, engkau tetap mencurahkan kasih sayang dan penghargaan yang mendalam kepadaku.

Sebagai seorang siswa, aku sungguh berterima kasih atas kehadiranmu, wahai guruku yang tersayang. Setiap perjuangan, tawa, serta pelajaran yang tak terhitung jumlahnya, akan aku kenang terus sepanjang hayatku.

Baca Juga  [Kisah] Menjadi Saksi Kerusuhan Bali

Hanya satu permohonanku sebagai seorang murid yang hina dan tak berpengetahuan ini: semoga kesehatan, kegembiraan, dan berkah, menjadi milikmu untuk selama-lamanya.

Ema Skye

Protes LGBTQ di Kenya

Penyefong Western: Gagal Melawan Degenerasi, Malah Menjadi Pendekar Anti-woke

Ilustrasi judi online

[Cerpen] Kakek Petir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tag

Komentar Terbaru