Miles Edgeworth

Bagaimana Sejarawan Bekerja?

Sebagai masyarakat awam, kita sering menemukan buku ataupun artikel sejarah yang beredar di berbagai tempat. Buku dan artikel-artikel tersebut dapat ditulis oleh sejarawan, baik mereka yang benar-benar berasal dan dididik secara akademis, ataupun mereka para amatir yang belajar secara otodidak. Produk-produk ini terkadang membuat kita terkesima, baik mengenai penyajian fakta, penyajian tulisan (gaya tulisan), ataupun kekayaan refrensi yang digunakan.

Tetapi, jarang dari kita bertanya, bagaimana cara sejarawan dalam menghasilkan sebuah produk kesejarahan. Bagaimana sejarawan bekerja menciptakan sebuah karya, sebuah seni, sebuah produk yang kita sebut sebagai tulisan sejarah atau rekonstruksi sejarah?

Dalam tulisan pendek ini, kita tidak akan berbicara mengenai lima (atau empat, karena bagian pertama biasanya dilewatkan) metode penelitian sejarah seperti yang dirumuskan Kuntowijoyo. Kita akan lebih menggunakan contoh beberapa budaya populer, untuk menerangkan bagaimana sejarawan menghasilkan sebuah karya sejarah.

Dalam The Idea of History, R.G. Collingwood menggunakan contoh kasus pembunuhan untuk membayangkan bagaimana sejarawan dalam melakukan pengumpulan dan interpretasi data. Digambarkan, seorang pria, sebut saja bernama John Smith, ditemukan tidak bernyawa di meja kerjanya. Jenazahnya berada dalam posisi duduk, dengan pisau yang tertancap pada punggungnya. Kondisi saat itu sedang dilanda hujan deras disertai petir yang menyambar di berbagai tempat.

Terdapat tiga atau empat terduga pelaku dalam pembunuhan ini. Mereka memiliki alibi mereka masing-masing, menguatkan pandangan bahwa mereka bukan pelaku pembunuhan John Smith.

Dengan melihat kondisi, fakta, serta temuan di tempat kejadian, detektif membangun kembali kisah John Smith dari awal hingga berakhir terbunuh, serta kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Ia membuktikan mana yang merupakan sebuah kebenaran melalui bukti yang ia temukan, dan mana yang merupakan sebuah asumsi atau hanya interpretasi. Juga, ia memilah mana temuan yang bernilai benar dan mana yang bernilai salah atau keliru. Pekerjaan sang detektif tersebut serupa dengan apa yang dilakukan sejarawan.

Baca Juga  Apa yang Dimaksud dengan Sejarah?

Sankey, dengan menggunakan contoh yang berbeda, mengatakan bahwa pekerjaan sejarawan mirip seperti pekerjaan seorang pengacara. Ia mengumpulkan bukti-bukti dari penyelidikan atas kasus yang dihadapi klien pengacara tersebut. setelah bukti terkumpul, ia mendengarkan testimoni dari para saksi dan ahli. Berikutnya, ia melakukan cross-examination terhadap mereka, untuk mendapatkan informasi tambahan ataupun membandingkannya dengan bukti yang ada. Sama seperti Sankey, Ben W. Palmer juga menggunakan contoh serupa.

Dalam contoh budaya populer, sejarawan bekerja mirip seperti protagonis dalam gim Ace Attorney. Dalam game pertama, sang protagonis, baik Phoenix Wright, Athena Cykes, Apollo Justice, maupun Miles Edgeworth, melakukan langkah-langkah yang diterangkan Collingwood, Sankey, dan Palmer sekaligus.

Pertama, mereka mengumpulkan bukti dan informasi dari saksi serta kepolisian. Setelah investigasi dirasa mencukupi, mereka mengolah informasi yang mereka terima dalam persidangan. Terkadang, bukti yang mereka kumpulkan keliru, atau memiliki pemaknaan yang berbeda. Ini memaksa mereka melakukan interpretasi kembali atas bukti yang ada. Pada akhirnya, sebuah kebenaran atau sebuah runtutan peristiwa beserta motif di baliknya dapat tersingkap.

Bagi Anda yang sedang mendalami atau berada pada komunitas kesejarahan, mengetahui langkah dan cara sejarawan bekerja menjadi sebuah modal untuk menghasilkan sebuah produk kesejarahan yang mendekati kebenaran. Bagi masyarakat awam, tulisan ini dapat membantu anda menyesuaikan cara kerja seorang sejarawan dengan profesi lain dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga tulisan pendek ini berguna bagi anda.

Sejarah

Apa yang Dimaksud dengan Sejarah?

Sejarawan membaca sumber sejarah

Membaca Sumber Sejarah

One thought on “Bagaimana Sejarawan Bekerja?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tag

Komentar Terbaru