Sekelompok pengikut tampak berdoa menghadap satu monumen. Mereka menari, mengucapkan doa, berharap Tuhan Sekalian Alam akan merestui hajat yang selama ini mereka dambakan.
Melalui doa yang dipanjatkan dengan tulus dan tidak terputus, diharapkan Sang Pengendali Jaringan, Sang Pemegang Kunci, akan gembira dan menunaikan harapan yang telah dicurahkan. Untuk menyenangkan hati Penguasa Dunia Ketiga, sang pembawa pesan menjadi penyambung antara Dia dan para pengikutnya.
Kisah ini bukanlah kisah tentang kegiatan agama besar yang tumbuh di Indonesia. Ia bukan kisah tentang Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, atau Konghucu. Ini adalah kisah tentang Enggal Nirwana Sejati, sebuah perseroan terbatas (PT) yang terletak di Jalan Kabupaten, Sleman, Yogyakarta.
PT Enggal Nirwana Sejati (ENS), yang berdiri pada 30 Mei 2024, merupakan platform resmi pertama bagi para pionir Pi Network di Indonesia. Itu, yang setidak-tidaknya ditampilkan dalam situs resmi PT ENS, yang kini sudah tidak lagi digunakan.
PT ENS menjanjikan pencairan Rp1 miliar kepada anggota, dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp500.000. Pada mulanya, pencairan diharapkan terjadi pada 2024. Namun, hingga kini, ia tak kunjung terealisasi.
Alih-alih melakukan protes, anggota PT ENS justru semakin betah untuk menunggu jatuhnya uang dari langit Web3 yang telah dibuka oleh Core Team Pi Network, utamanya Nicolas Kokkalis, sang Chief Technology Officer (CTO).
Kuatnya keteguhan hati para anggota untuk tetap setia kepada ENS, akhirnya mengubah wujud perseroan terbatas tersebut, dari sebuah perusahaan menuju sebuah sekte. Terlebih, dengan tiga senjata utama yang telah digunakan Fauzan Wibowo, direktur utama PT ENS, eksistensi “sekte ENS” semakin tampak jelas dan terang.
Penciptaan Nicolas Kokkalis sebagai Tuhan
PT Enggal Nirwana Sejati, baik sebagai sebuah perseroan terbatas, dan dalam bagian berikutnya, sebagai sebuah sekte, bekerja dengan mekanisme yang sederhana. Para anggota, baik yang berasal dari tradisi (baca: grup Telegram) Exchange Colabs, maupun yang menjadi pengikut baru, diwajibkan membayar uang pendaftaran. Uang ini akan menjadi nomor antrean, yang akan menjadi jalan untuk mendapatkan dana Rp1 miliar dari Pi Network.
Untuk mencairkan sejumlah dana tersebut, Fauzan Wibowo telah menyiapkan sejumlah aset dalam wallet Web3. Dalam sebuah video TikTok yang 22 Mei 2025, ia buka-bukaan salah satu wallet tersebut, yang berisi dana sebesar US$391 triliun dalam bentuk koin $PI bernilai Global Consensus Value (GCV).
Wallet Web3 yang berisi $Pi jaringan ETH sudah terbuka, menurut Fauzan. Namun, ia masih memerlukan peran Core Team, dalam hal ini adalah Nicolas Kokkalis, untuk membuka kunci dengan menetapkan harga $PI senilai $314.159 secara sah.
Pendekatan ini menjadikan anggota PT ENS tidak menunggu langkah dari Fauzan, yang sudah menunaikan seluruh tugas. Semua menunggu restu dari Core Team, menunggu ketok palu dari Nicolas.
Posisi Core Team atau Nicolas Kokkalis, bagi anggota PT ENS, adalah sebagai Tuhan yang mengatur seluruh hajat anggota. Tanpa izin dari Tuhan Nicolas, pencairan tidak akan bisa terlaksana.
Cara Fauzan Wibowo menciptakan Core Team atau Nicolas Kokkalis sebagai Tuhan bagi anggota PT ENS, serupa pendekatan pengetahuan dalam penciptaan satu kekuatan yang Maha Kuasa dalam riwayat umat manusia.
Mengutip artikep Science and religion: God didn’t make man; man made gods, J. Anderson Thomson dan Clare Aukofer mengatakan bahwa mekanisme psikologika, yang tercipta dari evolusi selama jutaan tahun, membantu nenek moyang manusia untuk bekerja secara efektif dalam kelompok kecil, baik dalam bertahan hidup maupun bereproduksi.
Posisi Tuhan menjadi seorang super parent, yang mampu melindungi manusia, dan melindungi mereka ketika dukungan sosial telah mengakar mulai menghilang. Dalam konteks PT ENS, keberadaan Tuhan Nicolas menjadi support system bagi anggotanya untuk tetap teguh, percaya bahwa suatu saat dana sebesar Rp1 miliar dapat mendarat di rekening mereka.
Fauzan Wibowo sebagai Sang Pembawa Pesan
Jika PT ENS menciptakan Nicolas Kokkalis, yang merupakan bagian dari Core Team, sebagai Tuhan, bagaimana posisi seorang Fauzan Wibowo? Pertanyaan tersebut dapat kita jawab dengan mudah, yakni sebagai sang pembawa pesan.
Berbekal wahyu dari Tuhan Nicolas Kokkalis, dalam bentuk satu-satunya perusahaan berbasis Pi Network yang berada di Web3 dan berbadan hukum, Fauzan Wibowo melakukan segala persiapan untuk menyambut mukjizat-Nya. Seperti dalam video TikTok pada 20 Juni 2025, Fauzan menyatakan bahwa PT ENS sudah siap, dengan membentuk tim admin di tingkat provinsi dan kabupaten.
Selain itu, memanfaatkan fitur kecerdasan buatan (AI) dalam membuat aplikasi di PI App Studio, Fauzan membangun sebuah Nirwana Converter. Dalam aplikasi tersebut, anggota dapat melihat berapa nilai 1 $PI dengan kurs $314.159 alias GCV. Meski aplikasi tersebut masih belum diverifikasi oleh pihak Pi Network, itu setidak-tidaknya menegaskan kesiapan PT ENS.
Sebagai sang pembawa pesan, Fauzan fokus dengan bekerja di dunia fisik. Dengan menyiapkan berbagai hal untuk menyambut pencairan Rp1 miliar, para anggota PT ENS tetap teguh akan keyakinan mereka, bahwa sebagai sebuah perseroan terbatas, PT ENS merupakan pilihan paling baik untuk mencapai kemerdekaan finansial.
Menjaga Jembatan antara Sekte ENS dan Tuhan Nicolas
Sebagai sebuah sekte, Enggal Nirwana Sejati dapat dikatakan telah mapan. Ia telah memiliki entitas Maha Kuasa, dalam wujud Nicolas Kokkalis. Ia juga telah memiliki Fauzan Wibowo, yang tampil sebagai pembawa pesan bagi umat PT ENS.
Namun, bukan berarti keteguhan iman anggota PT ENS tetap berdiri kokoh. Pada Maret 2025, sejumlah anggota PT ENS dan Exchange Colabs, grup Telegram sebelum hadirnya ENS, melayangkan somasi kepada Fauzan Wibowo.
Mengutip berita dari Jurnal Sewu, Johanis Sitorung, koordinator aliansi, menyatakan bahwa Fauzan telah memanfaatlkan ketidaktahuan anggota terhadap Pi Network, dan berakhir tertipu setelah menyerahkan sejumlah uang untuk biaya pencairan koin. Pernyataan tersebut diikuti dengan somasi kepada Fauzan, agar memberikan klarifikasi di seluruh platform media sosial dalam dua kali 24 jam, dan mengembalikan dana seluruh anggota.
Alih-alih takut, Fauzan Wibowo memilih untuk santai. Ia memandang somasi yang diterbitkan untuknya salah sasaran, dan mereka yang melakukan itu adalah sekumpulan pembenci. Melalui tangan Ratu Rere, divisi media sosial PT ENS, Fauzan menenangkan anggotanya, dan meyakinkan mereka untuk tetap teguh percaya terhadap restu Tuhan Nicolas.
Langkah tersebut berhasil baik. Para anggota PT ENS berhasil dininabobokan oleh Fauzan Wibowo. Mereka lebih mengikuti jalan yang dibangun Fauzan, alih-alih surat somasi dari Johanis Sitorung.
Sebagai sebuah perseroan terbatas, Fauzan Wibowo berhasil menciptakan Enggal Nirwana Sejati sebagai sebuah sekte yang dogmatis. Para anggota, yang telah membayar uang pendaftaran, digiring untuk percaya terhadap kekuatan dari Tuhan Nicolas Kokkalis. Selagi mereka percaya terhadap mukjizat-Nya, Fauzan membangun jalan demi jalan, yang berujung pada kebebasan finansial bagi dirinya sendiri.

Menarik sekali bagaimana cara anda menggambarkan peran hingga alurnya.
Jd apakah Pi yg di olah pt ens, berbeda dengan Pi yg benar2 dlm komunitas dunia?
Anda td menyebutkan bahwa ada aplikasi yg mreka buat sendiri
Sama, saya pikir, terkait Pi yang ada di tangan ENS maupun Pi yang beredar secara umum. Mereka sendiri memang pernah mengatakan “telah membuat aplikasi” dalam bentuk “converter,” tetapi, sampai sekarang, mereka tidak pernah menampilkan wujud itu aplikasi.
Terakhir, Fauzan hanya membuat sebuah “converter” bermodalkan Pi App AI, yang ia jadikan bahan untuk meyakinkan anggotanya bahwa itu adalah “aplikasi yang sudah resmi.”